Minggu, 05 November 2017

PEMROGRAMAN MIKRO

PEMROGRAMAN MIKRO

Unit Kendali Logika atau Control Logic Unit adalah bagian yang mengatur seluruh aktivitas perangkat keras di dalam komputer. CLU menyebabkan suatu instruksi dapat diambil dari memori, memberi kode pada instruksi tersebut untuk menentukan operasi yang akan dilaksanakan, menentukan sumber dan tujuan data, dan menyebabkan perpindahan data dan eksekusi operasi yang diperlukan. CLU menjalankan seluruh proses sampai sebuah operasi HALT secara tiba-tiba masuk ke dalam program dan dieksekusi.
Kode instruksi bersama data, tersimpan di dalam memori. Sebuah instruksi merupakan entitas kompleks yang pelaksanaannya tidak dapat diselesaikan dalam satu waktu/putaran. Karena itu setelah menginterpretasikan kode biner suatu instruksi, CLU menghasilkan serangkaian perintah kendali yang disebut sebagai instruksi-mikro (microinstruction) yang menjalankan instruksi tersebut. Untuk membedakan sebuah instruksi dan sebuah instruksi-micro, seringkali instruksi-instruksi disebut sebagai instruksi-makro (macroinstruction).
Durasi siklus eksekusi tergantung pada jenis operasi yang akan dikerjakan, mode pengalamatan data yang digunakan dan jumlah operand yang diperlukan. CLU mengerjakannya dengan membagi setiap siklus instruksi menjadi serangkaian keadaan (state), setiap state mempunyai panjang yang sama dan durasi setiap state sama dengan periode clock/siklus komputer.

Instruksi-mikro merupakan operasi primitif tingkat rendah yang bertindak secara langsung pada sirkuit logika suatu komputer. Mereka memerinci fungsi-fungsi (sinyal-sinyal) seperti berikut:
1. Membuka/menutup suatu gerbang (gate) dari sebuah register ke sebuah BUS.
2. Mengirim data sepanjang sebuah BUS.
3. Memberi inisial sinyal-sinyal kendali seperti READ, WRITE, SHIFT, CLEAR dan SET.
4. Mengirimkan sinyal-sinyal waktu.
5. Menunggu sejumlah periode waktu tertentu.
6. Menguji bit-bit tertentu dalam sebuah register.

Ada dua pendekatan pokok bagi perancangan sebuah CLU yaitu: rancangan hard-wire (atau logika acak) dan rancangan microprogrammed. Pada pendekatan hard-wired sejumlah gerbang (gate), counter, dan register saling dihubungkan untuk menghasilkan sinyal-sinyal kendali, setiap rancangan memerlukan piranti logika dan hubungan yang berbeda-beda. Pada pendekatan microprogrammed untuk setiap instruksi-mikro disebut sebagai sebuah program-mikro, untuk setiap instruksi-mikro dan disimpan dalam sebuah memori kendali (biasanya ROM) dalam CLU. Kemudian waktu yang diperlukan dan kendali dihasilkan dengan menjalankan suatu program-mikro untuk masing-masing instruksi-makro.


KENDALI HARD-WIRED

Sewaktu sebuah instruksi ditempatkan dalam register instruksi (IR atau Instruction Register), CLU mendekode instruksi itu dan menghasilkan serangkaian instruksi-mikro. Sebagai contoh suatu komputer yang mempunyai 16 instruksi, sehingga setiap instruksi dapat diberi kode dengan sebuah opcode 4 bit yang unik, sisa word instruksi berisi informasi pengalamatan yang penting seperti register-register yang terlibat, alamat-alamat memori dan offset). Mneumonic-nya diperlihatkan sebagai berikut:
LDR (Load register dari memori)
LDM (Load memori dari suatu register)
ADR (Add ke register)
BRU (Branch/percabangan tidak kondisional)
BRZ (Branch/percabanan pada nol)


KENDALI MICROPROGRAMMED

Istilah program-mikro pertama kali diungkapkan oleh M.V Wilkes pada awal tahun 1950-an ketika dia mengajukan suatu pendekatan baru untuk mengendalikan perancangan unit. Ide ini menarik perhatian banyak ahli dan insinyur komputer pada saat itu, walaupun hal itu tampak tidak realistis karena adanya persyaratan untuk memori kendali yang sangat cepat dan relatif tidak mahal. Situasi ini berubah secara dramatis dengan adanya pengumuman keluarga komputer IBM System/360 pada bulan April 1964. Seluruh model terbesar menyertakan memori kontrol yang cepat dan tidak mahal dan merupakan microprogrammed. Sejak itu, pemrograman mikro menjadi hal yang umum sejalan dengan peningkatan kecepatan dan penurunan harga memori kontrol.

Organisasi CLU Microprogrammed
 Instruksi-makro disimpan dalam memori utama dan diakses melalui memory address register (MAR) dan memory buffer register (MBR). Instruksi diambil (fetch) ke dalam register instruksi (IR atauinstruction register) dan pengendali-mikro (microcontroller atau sequencer) yang bersesuaian. Alamat awal program-mikro dimuat (load) ke dalam kendali alamat register (CAR atau Control Address Register) dan kemudian kendali memori mengirim instruksi-mikro pertama ke dalam kendali penyangga register (CBR atau Control Buffer).

Komponen-Komponen Pokok  Control Unit Microprogrammed
1. Instruction Register Menyimpan instruksi register mesin yang dijalankan.
       2.Control Store berisi microprogrammed
        Untuk semua instruksi mesin.
Untuk startup mesin.
Untuk memprosesan interupt

      3. Address Computing Circuiting
            Menentukan alamat Control Store dari mikroinstruksi berikutnya yang akan dijalankan.

      4. Microprogrammed Counter
                  Menyimpan alamat dari mikroinstruksi berikutnya.

      5. Microinstruction Buffer
                   Menyimpan mikroinstruksi tersebut selama dieksekusi.

      6. Microinstruction Decoder
         Menghasilkan dan mengeluarkan mikroorder yang didasarkan pada mikroinstruksi dan   opcode instruksi yang akan dijalankan.


Format Instruksi-mikro
Pada dasarnya ada dua jenis format instruksi-mikro: horisontal dan vertikal. Pada format instruksi-mikro horisontal, satu bit diberikan untuk setiap sinyal logika yang dapat dihasilkan oleh instruksi-mikro. Dengan demikian, jika dibutuhkan sejumlah K sinyal kendali yang berbeda maka dibutuhkan instruksi-mikro dengan word sepanjang K bit. Untuk menghasilkan suatu sinyal tertentu, bit yang bersesuaian dalam instruksi mikro diatur menjadi 1, kehadiran suatu sinyal kendali diindikasikan dengan menempatkan sebuah nol pada posisi bit yang semestinya. Pendekatan ini mempunyai keuntungan bahwa kita dapat menghasilkan sebanyak mungkin sinyal kendali yang diperlukan secara beruntun, yang memungkinkan operasi yang sangat cepat.
Namun demikian kebanyakan operasi-mikro adalah mutual ekslusif dan tidak pernah dipanggil secara bersamaan. Karena itu, kita dapat membagi mereka ke dalam kelompok-kelompok dan menggunakan sejumlah bit (field) untuk memberi kode sekumpulan intruksi-mikro yang mutual ekslusif. Kemudian digunakan suatu dekoder untuk memilih operasi mikro tertentu yang akan dipanggil. Jika terbawa ke dalam ekstrem (hanya satu field) maka proses mengode (coding) dan mendekode (decoding) menghasilkan suatu format instruksi-mikro vertikal, dimana hanya ada satu operasi-mikro yang dipanggil pada suatu waktu. Karena itu instruksi-mikro vertikal menyerupai format sebuah interuksi-makro dan terdiri atas suatu kode operasi tunggal, disebut sebagai opecode mikro, satu operand atau lebih, dan berberapa field lain (misalnya untuk percabangan kondisional).

KEUNTUNGAN PEMROGRAMAN-MIKRO
Kendali microprogrammed menawarkan suatu pendekatan yang lebih terstruktur untuk merancang unit kendali logika (CLU) dibandingkan dengan kendali hard-wired.
1. Rancangan microprogrammed relative mudah diubah-ubah dan dibetulkan.
2. Menyediakan kemampuan diagnostic yang lebih baik dan lebih dapat diandalkan                                         Daripada rancangan hard-wired.
3. Utilisasi memori utama dalam computer microprogrammed biasanya lebih baik Karena perangkat lunak yang seharusnya menggunakan ruang memori utama justru ditempatkan pada memori kendali.
4. Pengembangan ROM lebih lanjut(dalam kaitan dengan harga dan waktu akses) secara lebih jauh justru menguatkan posisi dominant pemrograman mikro, salah satunya dengan menyertakan unit memori ketiga disebut sebagai nano-memory (tambahan bagi memori utama dan memori kendali). Dalam mengerjakan hal ini, mungkin terjadi pertukaran (trade-off) yang menarik antara pemrograman mikro horisontal dan vertikal.


KOMPUTER PIPELINE
A. Pengertian Pipeline
      Pipeline adalah suatu cara yang digunakan untuk melakukan sejumlah kerja secara bersama tetapi dalam tahap yang berbeda yang dialirkan secara kontinou pada unit pemrosesor. Dengan cara ini, maka unit pemrosesan selalu bekerja.

Urutan Pengolahan Intruksi Pipeline.
a.  Fetch Intrukasi (FI)
b. Decode Instruction (DI)
c. Calculate Operand (CO)
d. Fetch Operand (FO)
e. Execute Instruction (EI)
f.  Write Operand (WO)

Masalah-masalah pada Pipeline
1.  Resiko pada Struktur harware muncul dari konflik   resource sistem yaitu ketika hardware tidak dapat mendukung semua kemungkinan kombinasi instruksi.
2.   Resiko pada Data muncul ketika data untuk suatu instruksi tergantung pada hasil instruksi sebelumnya.
3. Resiko pada kontrol program muncul pada pelaksanaan instruksi yang mengubah nilai pada Program Counter (PC) (contoh :branch/ percabangan).

Keuntungan Pipeline
1.  Waktu siklus prosesor berkurang, sehingga meningkatkan kecepatan proses.
2.  Beberapa rangkaian digital seperti ADDER dapat dibuat lebih cepat dengan menambahkan lebih banyak rangkaian.
3.  Jika pipelining digunakan sebagai pengganti, hal itu dapat menghemat rangkaian yang kompleks.

Kekurangan Pipeline
1. Non-pipelined prosesor hanya menjalankan satu instruksi pada satu waktu. Hal ini untuk mencegah penundaan cabang (yang berlaku, setiap cabang tertunda) dan masalah dengan serial instruksi dieksekusi secara bersamaan. Akibatnya desain lebih sederhana dan lebih murah untuk diproduksi.
2. Instruksi yang bersifat laten (terpendam) di non-pipelined prosesor sedikit lebih rendah daripada dalam pipelined setara. 
3. Non-pipelined prosesor akan memiliki bandwidth yang stabil. Kinerja prosesor yang pipelined jauh lebih sulit untuk diprediksi karena harus memiliki kecepatan proses yang bervariasi di antara program yang berbeda.

Pemerosesan Paralel
        Pemrosesan Paralel adalah komputasi dua atau lebih tugas pada waktu bersamaan dengan tujuan untuk mempersingkat waktu penyelesaian tugas-tugas tersebut dengan cara mengoptimalkan resource pada sistem komputer yang ada untuk mencapai tujuan yang sama. Pemrosesan paralel dapat mempersingkat waktu ekseskusi suatu program dengan cara membagi suatu program menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang dapat dikerjakan pada masing-masing prosesor secara bersamaan.
        Tujuan utama dari pemrosesan paralel adalah untuk meningkatkan performa komputasi. Semakin banyak hal yang bisa dilakukan secara bersamaan (dalam waktu yang sama), semakin banyak pekerjaan yang bisa diselesaikan. Analogi yang paling gampang adalah, bila anda dapat merebus air sambil memotong-motong bawang saat anda akan memasak, waktu yang anda butuhkan akan lebih sedikit dibandingkan bila anda mengerjakan hal tersebut secara berurutan (serial). Atau waktu yg anda butuhkan memotong bawang akan lebih sedikit jika anda kerjakan berdua.
       Performa dalam pemrosesan paralel diukur dari berapa banyak peningkatan kecepatan (speed up) yang diperoleh dalam menggunakan teknik paralel. Secara informal, bila anda memotong bawang sendirian membutuhkan waktu 1 jam dan dengan bantuan teman, berdua anda bisa melakukannya dalam 1/2 jam maka anda memperoleh peningkatan sebanyak 2 kali.
      Adapun proses kerja , pemrosesan paralel membagi beban kerja dan mendistribusikannya pada komputer-komputer lain yang terdapat dalam sistem untuk menyelesaikan suatu masalah. Sistem yang akan dibangun akan tidak akan menggunakan komputer yang didesikasikan secara khusus untuk keperluan pemrosesan paralel melainkan menggunakan komputer yang telah ada. Artinya, sistem ini nantinya akan terdiri dari sejumlah komputer dengan spesifikasi berbeda yang akan bekerjasama untuk menyelesaikan suatu masalah.
    Mikrokontroler adalah suatu unit yang dapat diprogram cara kerjanya, sehingga dapat dipergunakan untuk keperluan yang berbeda. Pada masa sekarang mikrokontroler banyak digunakan sebagai pengontrol pada peralatan-peralatan mulai dari mainan/hobie, peralatan rumah tangga, sampai kontrol pada peralatan industri. Beberapa mikrokontroler yang beredar dipasaran merupakan keluaran beberapa pabrik yang sudah terkenal, misal: Intel, Zilog dan Microchip.

Struktur Mikrokontroler :
a. Register adalah suatu tempat penyimpanan (Variabel) bilangan bulat 8 bit atau 16 bit. Pada umumnya register berjumlah banyak, dan masing-masing ada yang memiliki fungsi khusus dan ada yang memiliki fungsi umum.

b. Accumulor (register A), merupakan salah satu register khusus yang berfungsi sebagai operand umum proses aritmatika dan logika.

c. Program counter, merupakan salah satu register khusus yang berfungsi sebagai pencacah/penghitung eksekusi program mikrokontroler.
ALU (Arithmetical and Logical Unit), ALU memiliki kemampuan khusus dalam mengerjakan proses-proses arithmetika.

d. ALU (Arithmetical and Logical Unit), ALU memiliki kemampuan khusus dalam mengerjakan proses-proses arithmetika (penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian) dan operasi logika (AND, OR, XOR dan NOT.

e. Clock circuits, mikrokontroler merupakan rangkaian digital sekuensial, dimana kerjanya berjalan melalui sinkronisasi clock. Karenanya diperlukan clock circuits yang menyediakan clock bagi seluruh bagian rangkaian.

f. Internal ROM (On Chip Flash), merupakan memori yang isinya tidak dapat diubah atau dihapus (pada saat mikrokontroler berjalan) isinya hanya dapat dibaca saja. ROM biasanya berisi program (urutan-urutan instruksi) untuk menjalankan mikrokontroler. Data pada ROM dibaca secara berurutan.

g. Internal RAM, merupakan memori yang isinya dapat diubah atau dihapus. RAM pada mikrokontroler biasanya berisi data-data variable dan register. Data yang tersimpan pada RAM bersifat hilang jika catu daya yang diberikan hilang (mati).

h.Stack pointer, merupakan bagian dari RAM yang memiliki metode penyimpanan dan pengambilan data yang khusus. Dimana data yang paling terakhir dimasukkan merupakan data yang pertama kali dibaca kembali (LIFO).

i. I/O port (serial dan parallel), merupakan sarana yang  digunakan mikrokontroler untuk mengakses peralatan di luar dirinya, memasukan dan mengeluarkan data.

j. Interrupt circuits, merupakan rangkaian yang mengendalikan sinyal-sinyal interupsi bail internal maupun eksternal, dengan adanya sinyal interupsi akan mengakibatkan program utama yang sedang dikerjakan berhenti sejenak, dan bercabang/.loncat ke program rutin layanan interupsi (RLI) yang diminta, setelah RLI selesai dikerjakan, mikrokontroler kembali melanjutkan program utama yang tertunda tadi.

Prinsip kerja mikrokontroler adalah sebagai berikut :

a. Berdasarkan nilai yang berada pada register Program Counter, mikrokontroler mengambil data pada ROM dengan alamat sebagaimana yang tertera pada register Program Counter. Selanjutnya isi dari register Program Counter ditambah dengan satu (Increment) secara otomatis.

b. Data yang diambil pada ROM merupakan urutan instruksi program yang telah dibuat dan diisikan  sebelumnya oleh pengguna.

c.  Instruksi yang diambil tersebut diolah dan dijalankan oleh mikrokontroler. Proses pengerjaan bergantung pada jenis instruksi, bisa membaca, mengubah nilai-nilai pada register, RAM, isi Port, atau melakukan pembacaan dan dilanjutkan dengan pengubahan data.

d.  Program Counter telah berubah nilainya (baik karena penambahan otomatis pada langkah 1, atau karena pengubahan-pengubahan pada langkah 2). Selanjutnya yang dilakukan oleh mikrokontroler adalah mengulang kembali siklus ini pada langkah 1 Demikian seterusnya  hingga power dimatikan.

Selasa, 03 Oktober 2017

TOPOLOGI JARINGAN KOMUNIKASI KOMPUTER

TOPOLOGI JARINGAN KOMUNIKASI KOMPUTER
Pada saat kita ingin melakukan instalasi jaringan komputer, terlebih dahulu kita harus memperhatikan bentuk atau struktur topologi yang kita gunakan.
Topologi jaringan merupakan suatu bentuk atau struktur jaringan yang menghubungkan antar komputer satu dengan yang lain dengan menggunakan media kabel maupun nirkabel. Dalam instalasi jaringan, kita harus benar-benar memperhatikan jenis, kelebihan dan kekurangan masing-masing topologi jaringan yang akan digunakan. Berikut jenis-jenis topologi jaringan beserta kelebihan dan kekurangannya.

1. Topologi Bus
topologi-bus
Topologi bus bisa dibilang topologi yang cukup sederhana dibanding topologi yang lainnya. Topologi ini biasanya digunakan pada instalasi jaringan berbasis fiber optic, kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan client atau node.
Topologi bus hanya menggunakan sebuah kabel jenis coaxial disepanjang node client dan pada umumnya, ujung kabel coaxial tersebut biasanya diberikan T konektor sebagai kabel end-to-end.

Kelebihan Topologi Bus :
v Biaya instalasi bisa dibilang sangat murah karena hanya menggunakan sedikit kabel.
v Penambahan client / workstation baru dapat dilakukan dengan mudah.
v Topologi yang sangat sederhana dan mudah di aplikasikan

Kekurangan Topologi Bus :
v Jika salah satu kabel pada topologi jaringan putus atau bermasalah, hal tersebut dapat mengganggu komputer workstation / client yang lain.
v Proses sending (mengirim) dan receiving (menerima) data kurang efisien, biasanya sering terjadi tabrakan data pada topologi ini.
v Topologi yang sangat jadul dan sulit dikembangkan.

2. Topologi Star
topologi-star
Topologi star atau bintang merupakan salah satu bentuk topologi jaringan yang biasanya menggunakan switch / hub untuk menghubungkan client satu dengan client yang lain.

Kelebihan Topologi Star :
v Apabila salah satu komputer mengalami masalah, jaringan pada topologi ini tetap berjalan dan tidak mempengaruhi komputer yang lain.
v Bersifat fleksibel
v Tingkat keamanan bisa dibilang cukup baik daripada topologi bus.
v Kemudahan deteksi masalah cukup mudah jika terjadi kerusakan pada jaringan.

Kekurangan Topologi Star :
v Jika switch / hub yang notabenya sebagai titik pusat mengalami masalah, maka seluruh komputer yang terhubung pada topologi ini juga mengalami masalah.
v Cukup membutuhkan banyak kabel, jadi biaya yang dikeluarkan bisa dibilang cukup mahal.
Jaringan ini sangat tergantung pada terminal pusat.

3. Topologi Ring
topologi-ring
Topologi ring atau cincin merupakan salah satu topologi jaringan yang menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya dalam suatu rangkaian melingkar, mirip dengan cincin. Biasanya topologi ini hanya menggunakan LAN-card untuk menghubungkan komputer satu dengan komputer lainnya.

Kelebihan Topologi Ring :
v Memiliki performa yang lebih baik daripada topologi bus.
v Mudah diimplementasikan.
v Konfigurasi ulang dan instalasi perangkat baru bisa dibilang cukup mudah.
v Biaya instalasi cukup murah

Kekurangan Topologi Ring :
v Kinerja komunikasi dalam topologi ini dinilai dari jumlah / banyaknya titik atau node.
v Troubleshooting bisa dibilang cukup rumit.
v Jika salah satu koneksi putus, maka koneksi yang lain juga ikut putus.
v Pada topologi ini biasanya terjadi collision (tabrakan data).

4. Topologi Mesh
topologi-smesh
Topologi mesh merupakan bentuk topologi yang sangat cocok dalam hal pemilihan rute yang banyak. Hal tersebut berfungsi sebagai jalur backup pada saat jalur lain mengalami masalah.

Kelebihan Topologi Mesh :
v Jalur pengiriman data yang digunakan sangat banyak, jadi tidak perlu khawatir akan adanya collision (tabrakan data).
v Besar bandwidth yang cukup lebar.
v Keamanan pada topologi ini bisa dibilang sangat baik.

Kekurangan Topologi Mesh :
v Proses instalasi jaringan pada topologi ini sangatlah rumit.
v Membutuhkan banyak kabel.
v Memakan biaya instalasi yang sangat mahal, dikarenakan membutuhkan banyak kabel.

5. Topologi Peer to Peer
topologi jaringan komputer
Topologi peer to peer merupakan topologi yang sangat sederhana dikarenakan hanya menggunakan 2 buah komputer untuk saling terhubung. Pada topologi ini biasanya menggunakan satu kabel yang menghubungkan antar komputer untuk proses pertukaran data.

Kelebihan Topologi Peer to Peer :
v Biaya yang dibutuhkan sangat murah.
v Masing-masing komputer dapat berperan sebagai client maupun server.
v Instalasi jaringan yang cukup mudah.

Kekurangan Topologi Peer to Peer :
v Keamanan pada topologi jenis ini bisa dibilang sangat rentan.
v Sulit dikembangkan.
v Sistem keamanan di konfigurasi oleh masing-masing pengguna.
v Troubleshooting jaringan bisa dibilang rumit.

6. Topologi Linier
topologi jaringan komputer
Topologi linier atau biasaya disebut topologi bus beruntut. Pada topologi ini biasanya menggunakan satu kabel utama guna menghubungkan tiap titik sambungan pada setiap komputer.

Kelebihan Topologi Linier :
v Mudah dikembangkan.
v Membutuhkan sedikit kabel.
v Tidak memperlukan kendali pusat.
v Tata letak pada rangkaian topologi ini bisa dibilang cukup sederhana.

Kekurangan Topologi Linier :
v Memiliki kepadatan lalu lintas data yang bisa dibilang cukup tinggi.
v Keamanan data kurang baik.

7. Topologi Tree
topologi-tree
Topologi tree atau pohon merupakan topologi gabungan antara topologi star dan juga topologi bus. Topologi jaringan ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda-beda.

Kelebihan Topologi Tree :
v Susunan data terpusat secara hirarki, hal tersebut membuat manajemen data lebih baik dan mudah.
v Mudah dikembangkan menjadi jaringan yang lebih luas lagi.

Kekurangan Topologi Tree :
v Apabila komputer yang menduduki tingkatan tertinggi mengalami masalah, maka komputer yang terdapat dibawahnya juga ikut bermasalah
v Kinerja jaringan pada topologi ini terbilang lambat.
v Menggunakan banyak kabel dan kabel terbawah (backbone) merupakan pusat dari teknologi ini.

8. Topologi Hybrid
topologi jaringan komputer
Topologi hybrid merupakan topologi gabungan antara beberapa topologi yang berbeda. Pada saat dua atau lebih topologi yang berbeda terhubung satu sama lain, disaat itulah gabungan topologi tersebut membentuk topologi hybrid.

Kelebihan Topologi Hybrid :
v Freksibel
v Penambahan koneksi lainnya sangatlah mudah.

Kekurangan Topologi Hybrid :
v Pengelolaan pada jaringan ini sangatlah sulit.
v Biaya pembangunan pada topologi ini juga terbilang mahal.

v Instalasi dan konfigurasi jaringan pada topologi ini bisa dibilang cukup rumit, karena terdapat topologi yang berbeda-beda.

Kamis, 19 Januari 2017

Ekonomi Tehnik

Tugas softskill

1. Berapakah Jumlah interest yang harus dibayarkan atas pinjaman yang diambil ke Bank sebanyak Rp.5.000.000,- pada tanggal 1 April 1985 dan dikembalikan pada tanggal 31 Maret 1990 dengan simple interest 15% ?

2.Berapa besarkah dikembalikan tiap tahun suatu pinjaman sebesar Rp.20.000.000,- selama 8 tahun dengan bunga 12% ?

3.Buatlah suatu diagram “cash flow” untuk pinjaman sebesar Rp.10.500.000,- menurut ‘simple interest 15% per-tahun selama 6 tahun. Berapakah ‘lump sum’ dibayarkan pada akhir tahun ke-6 itu ?
Jawab:

1. 1 April 1985 – 31 Maret 1990 = 5 tahun
simple interest 15% = 5.000.000 x 15% = 750.000 x 5 tahun = 3.750.000
maka, yang harus dibayar 5.000.000 + 3.750.000 = Rp.8.750.000,-

2. bunga 12% = 8.000.000 x 12% = 960.000 x 8 tahun = 7.680.000
maka, yang harus dibayar adalah 8.000.000 + 7.680.000 = Rp.15.680.000,-

3. simple interest = 10.500.000 x 15% = 1.575.000 x 6 tahun = 9.450.000
maka, yang harus dibayar adalah 10.500.000 + 9.450.000 =Rp.19.950.000,-