Selasa, 25 Oktober 2016

Jurnal Cash Flow




Cash flow (aliran kas) merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu
Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal
Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.       
Ketiga,capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang..
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu:
a) Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow)
b) Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
c) Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.

KETERBATASAN
Cash flow mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara lain;
a) Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam cash flow hanya yang bersifat tunai.
b) Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel
c) Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar yang seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan terfokus pada budget kas misalnya; kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya customer dalam memenuhi kewajibanya.

MANFAAT
Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat berguna bagi beberapa pihak terutama manajement. Diantaranya:
1) Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
2) Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3) Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
4) Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang diberikan kepadanya

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN
Ada empat langka dalam penyusunan cash flow, yaitu :
1.Menentukan minimum kas
2.Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3.Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4.Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.

Sumber : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=19577&val=1232

Senin, 10 Oktober 2016

CASH FLOW


cash flow statement













Cash Flow adalah suatu kas atau laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi, investasi, dan kegiatan transaksi pembiayaan atau pendanaan serta kenaikan atau penurunan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama 1 periode. Menurut PSAK No2 (2002 : 5) Cash Flow adalah arus masuk dan arus keluar atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh suatu perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu.

Pendahuluan
Pengelolaan kas merupakan aktivitas utama dari keuangan perusahaan. Kas merupakan asset penting dengan beberapa karakter yang tidak lazim. Kas mempunyai sedikit atau tidak bahkan tidak memiliki kemampuan menghasilkan laba, sehingga menjadi investasi yang tidak begitu disukai, tetapi saldo kas sangat penting untuk menjalankan kegiatan bisnis sehari-hari.
Menurut Simamora (2002) laporan arus kas (statement of cash flow) memperlihatkan bagaimana aktivitas-aktivitas operasi, investasi dan pendanan perusahaan mempengaruhi kas selama satu perioda akuntansi. Untuk penyusunan laporan arus kas, maka kas dapat terdiri dari kas dan setara dengan kas (cash equivalent). Akun setara kas merupakan investasi jangka pendek sangat cair, seperti surat berharga komersial dan dana pasar uang. Pos-pos ini disebut marketable securities pada neraca. Investasi jenis ini setara dengan kas dalam hal bahwa investasi ini sematamata dilakukan dengan tujuan menghasilkan imbalan atas kas yang menganggur sementara waktu. Investasi ini sedemikian cepatnya dapat dikonversikan menjadi kas dan jatuh temponya sangat dekat sehingga memiliki risiko kecil dalam mengalami perubahan nilai yang disebabkan oleh adanya fluktuasi suku bunga. Penjualan dan pembelian investasi jenis ini merupakan bagian dari aktivitas pengelolaan kas perusahaan dan dimasukan dalam keseluruhan definisi kas, sehingga perubahan arus kas berarti perubahan kas maupun setara kas.
Salah satu dimensi pokok kinerja perusahaan adalah kinerja keuangan. Kinerja keuangan sangat penting karena:
1.       Kinerja keuangan merupakan salah satu indikator utama yang dapat mendeskripsikan secara jelas kondisi perusahaan dan operasionalnya
2.       Adanya keeratan hubungan antara kinerja keuangan dengan aspek-aspek strategis lain seperti kinerja manajemen, dan ekspektasi stakeholders.
3.       Adanya keeratan hubungan antara kinerja keuangan dengan aspek-aspek strategis lain seperti kinerja manajemen, dan ekspektasi stakeholders.
Mengingat pentingnya pengukuran kinerja keuangan dalam perusahaan maka, persoalan yang hendak dikaji adalah mengenai pengukuran kinerja keuangan perusahaan.


Pembahasan
Tujuan Laporan Arus Kas
Tujuan utama pembuatan laporan arus kas adalah untuk menyediakan informasi perihal penerimaan dan pengeluaran kas sebuah perusahaan selama suatu periode akuntansi. Tujuan sampingannya adalah memasok informasi tentang aktivitas-aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan selama periode akuntansi.
Tujuan sampingannya adalah memasok informasi tentang aktivitas-aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan selama perioda akuntansi. Beberapa infomasi seputar aktivitasaktivitas tersebut memang dapat diperoleh dengan membaca laporan keuangan lainnya, tetapi dalam laporan kaslah terangkum segala transaksi yang mempengaruhi kas. Misalnya laba atau rugi bersih selama perioda akuntansi kerap tidak menjelaskan besarnya perubahan saldo laba. Kejadian-kejadian lainnya yang tidak dilaporkan dalam laporan laba rugi, seperti transaksitransaksi deviden dan saham yang diperoleh kembali, juga mempengaruhi saldo laba. Di samping itu laporan laba rugi tidak merefleksikan perubahan-perubahan pada rekening ekuitas pemegang saham disajikan dalam laporan arus kas dan juga menjelaskan perubahan-perubahan pada masing-masing rekening aset dan kewajiban. Laporan arus kas memasok informasi perihal penerimaan-penerimaan dan pengeluaranpengeluaran kas dari suatu entitas selama perioda waktu tertentu. Laporan ini tidaklah mengandung semua transaksi atau rekening yang tidak tercermin dalam neraca atau laba rugi. Sebaliknya laporan arus kas melaporkan transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian selama periode tersebut dari segi pengaruhnya terhadap kas.
Laporan arus kas menyediakan informasi penting dari perspektif dasar tunai (cash basis) yang melengkapi laporan laba rugi dan neraca, sehingga menggambarkan lebih lengkap kegiatan-kegiatan usaha dan posisi keuangan perusahaan.
Analisis Arus Kas Rasio

 Sebagai Alat Pengukur Kinerja Keuangan Perusahaan
Menurut Giacomino dan Mielke (1993) dan Tulasi (2006) menyimpulkan bahwa aplikasi rasio-rasio cash flow dapat menyediakan informasi yang signifikan dalam pengukuran kinerja keuangan dan handal dalam mengklasifikasikan terhadap perusahaan yang berkinerja sehat dan tidak sehat.
Menurut Tulasi (2006) pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan analisis ratio arus dibedakan menjadi Sufficiency Ratios, Efficiency Ratios dan Investing and Finacial Ratios. Berikut ini penjelasannya:


1.       Ratio Kecukupan (Sufficiency Ratios)
Ratio kecukupan meliputi:
a.       Cash flow Adequacy = cash flow from operation purchase of asset + long term debt + dividen paid
Cash flow adequacy ratio merupakan perbandingan antara arus kas dari operasi dengan pembayaran utang jangka panjang, pembelian asset dan pembayaran dividen yang dinyatakan dalam prosentase. Rasio ini digunakan untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas guna membayar utang, reinvestasi operasi, dan membayar kepada dividen kepada investor. Jika angka rasionya 1 atau 100 % maka berarti perusahaan memiliki kas untuk memenuhi kewajibannya baik kepada kreditur maupun investor dan dapat melakukan investasi.
b.      Long term debt payment = long term debt payment  CFFO
c.        Reinvestment = purchase of asset  CFFO
d.      Dividen payout = net CFFO  divident paid
e.      Cash dividen coverage = CFFO – prefered dividen  common stock dividen
Rasio long term debt payment, reinvestment, dividen payout dapat memberikan gambaran tentang prospek kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya masing-masing kepada kreditur (pokok pinjaman dan bunga), investor (dividen tunai) dan mengadakan ekspansi dengan arus kas operasi.
f.        Cash interest coverage = net CFFO before interest and tax  interest paid
Rasio ini biasa disebut juga dengan operation cash flow plus interest to interest yang digunakan untuk: mengetahui jumlah cash outflow dari aktivitas operasi perusahaan yang tersedia untuk pembayaran bunga dan membantu investor dan kreditur untuk menentukan besarnya cash flow yang bisa diserap perusahaan sebelum terjadi resiko kegagalan pembayaran tingkat bunga.
g.       Cash debt coverage = CFFO – total dividen  total debt payment
Kemampuan perusahaan untuk tetap beroperasi tergantung pada kemampuan membayar kembali pokok pinjaman baik jangka pendek maupun jangka panjang. Ratio ini dapat dilihat sebagai payback period guna mengestimasi lamanya waktu perusahaan melunasi hutangnya pada tingkat cash flow tertentu dari aktivitas operasi perusahaan. Dari rasio ini dapat diketahui seberapa besar dana dari aktivitas operasi yang digunakan untuk pelunasan hutang.
h.      Depreciation-Amortization impact = depresiasi + amortisasi  CFFO
Rasio ini menggambarkan prosentase kas dari aktivitas operasi yang berasal dari jumlah depresiasi dan amortisasi dan berkaitan dengan sufficiency reinvestment dan pemeliharaan asset perusahaan.
i.         Cash flow liquidity = net CFFO  current liabilities
Rasio ini disebut juga operations cash flow to current liabilities dan menunjukkan perbandingan antara kas bersih dari aktivitas operasi dengan jumlah hutang jangka pendek yang berguna untuk memprediksi kemampuan jangka pendek perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo dalam perioda berjalan yang dinyatakan dalam tertentu.
j.        Cash needs coverage = CFFO + interest paid interest + current portion of debt + dividen paid
Rasio ini untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan yang paling urgen pada periode berjalan seperti pembayaran bunga, hutang yang jatuh tempo dan dividen tunai.

2.       Ratio Efisiensi (Efficiency Ratios)
Efficiency ratio menjelaskan bagaimana perusahaan menghasilkan cash flow dari operasi tertentu dan untuk menemukan sebab adanya perbedaan antara nett income dengan cash flow yang dilakukan dengan analisis kualitas penjualan dengan analisis kualiatas pendapatan. Rasio-rasio ini meliputi:
a.       Quality of sales atau cash flow to sales = CFFO total sales
Pengukuran kualitas penjualan dapat dilakukan dengan metoda langsung atau metoda tak langsung. Metoda langsung menekankan dampak cash flow individual terhadap pendapatan operasi normal perusahaan dan pengeluaran (gross sales, cost of goods solds) bahkan keseluruhan pengeluaran operasi. Sedangkan metoda tidak langsung digunakan oleh pihak-pihak yang tidak memiliki informasi yang cukup mengenai pendapatan dan pengeluaran perusahaan.
b.      Operations index = CFFO income from continuing operation
c.       Quality of income = CFFO before interest and tax income before interest, tax and depreciation
Rasio ini mengukur produktivitas menghasilkan kas aktivitas operasi perusahaan berkelanjutan dan mengukur variance antar CFFO dengan Reported earning.
d.      Cash flow return on assets = CFFO total asset
e.      Cash flow return on assets = CFFO before interest and tax total equity
Rasio ini untuk mengukur kas yang dihasilkan oleh perusahaan dengan asset yang tersedia.
f.        Cash flow return on stockholders equity = CFFO total equity
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan return bagi investor yang dinyatakan dengan perbandingan CFFO dengan modal sendiri.

3.       Rasio-rasio investasi dan pendanaan (Investing and Financing Ratios)
Rasio-rasio investasi dan pendanaan menggambarkan kemampuan berinvestasi dan sumber pembiayaan perusahaan selama perioda tertentu. Rasio- rasio ini meliputi:
a.       Operating investing activity = net property plant and equipment average total asset
Rasio ini menunjukkan perbandingan antara investasi pada pembelian gedung, pabrik dan peralatan yang digunakan untuk kegiatan operasi perusahaan dengan rata-rata aktiva yang dinyatakan dalam prosentase.
b.      Non Operating investing activity = net non operating investing average total asset
Rasio ini lebih menekankan pada investasi yang bersifat operasional yang menunjukkan perbandingan kegiatan investasi non operasi dengan rata-rata aktiva perusahaan
c.       Investment to finance = net cash for investing net CFFO + net CF from financing
Rasio ini menunjukkan jumlah investasi yang didanai dengan kas dari aktivitas. Operasi dan aktivitas pendanaan bersih.
d.      Debt activity = net debt total liabilities and equity
Ratio ini menunjukkan perbandingan antara hutang bersih terhadap total hutang dan modal sendiri
e.      Equity activity = net equity total liabilities and equity
Rasio ini menunjukkan perbandingan antara modal sendiri terhadap seluruh kewajiban perusahaan yaitu hutang dan modal sendiri
.
Manfaat Informasi Cash Flow
Menurut Prastowo (1995) Informasi cash flow bermanfaat untuk:
1.       Mengevaluasi perubahan aktiva bersih, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas), serta untuk mengevaluasi kemampuan dalam menentukan waktu dan jumlah arus kas sesuai kondisi perusahaan.
2.       Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas.
3.       Meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi perusahaan karena meniadakan pengaruh perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama.
4.       Membandingkan antara taksiran dengan realisasiarus kas terutama dalam menentukan tingkat laba dan arus kas bersih akibat perubahan harga.
5.       Sebagai dasar bagi manajemen dalam menentukan kebijakan deviden.
6.       Bagi investor dan kreditur, sebagai dasar untuk menilai kinerja manajemen dan kemampuan perusahaan dalam membayar deviden, hutang dan bunga, khususnya dengan kas dari aktivitas operasi.

Penggunaan Internal Dan Eksternal Laporan Arus Kas
Laporan arus kas bermanfaat secara internal bagi manajemen dan secara eksternal bagi investor dan kreditor. Para manajer bertanggung jawab atas perencanaan bagaimana dan kapan kas akan diperoleh dan dipakai. Jika arus keluar kas yang dianggarkan, manajer sepatutnya memutuskan apa yang perlu dilakukan terhadap hal itu. Kadangkala mereka mendapat kucuran pendanaan melalui pinjaman atau penerbitan saham atau melepas beberapa investasi dengan menjual aset. Di lain waktu manajer juga membatasi kegiatan-kegiatan yang dianggarkan dengan merevisi rencana-rencana kegiatan promosi, investasi baru ataupun pelunasan pinjaman, mengurangi pembagian deviden. Apapun keputusan yang mereka ambil, tujuan manajer adalah menyeimbangkan kas yang tersedia dan kebutuhan dana tunai.
Manajemen memakai laporan arus kas untuk menilai likuiditas, menentukan kebijakan deviden, dan mengevaluasi dampak keputusan-keputusan kebijakan utama yang melibatkan investasi dan pendanaan. Dengan kata lain manajemen dapat memakai laporan arus kas untuk menentukan apakah diperlukan pendanaan jangka pendek untuk melunasi kewajiban jangka pendek, memutuskan apakah akan menaikkan atau menurunkan deviden, dan merencanakan kebutuhan-kebutuhan investasi dan pendanaan.

Kesimpulan
Laporan arus kas adalah salah satu dari tiga laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan. Tujuan laporan arus kas adalah analisis yang menjelaskan bagaimana kas disediakan dan dipakai selama satu perioda dan digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan.
Laporan arus kas diorganisasikan dari segi aktivitas-aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Aktivitas-aktivitas operasi mencakup transaksi-transaksi yang terlibat dalam penentuan laba rugi, aktivitas-aktivitas investasi meliputi transaksi-transaksi yang terlibat dalam perolehan ataupun pelepasan aktiva-aktiva tidak lancar dan aktivitas-aktivitas pendanaan meliputi transaksi-transaksi yang melibatkan pemilik dan peminjaman dana dari pihak kreditor.
Analisis rasio arus kas memfokuskan analisis pada aspek arus kas yang dihasilkan untuk membiayai kegiatan operasi perusahan dalam aktivitas- aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Sumber:

Minggu, 09 Oktober 2016

CASH FLOW

cash-flow

1.Pengertian Cash Flow

 Cash Flow berasal dari dua suku kata,  yaitu cash yang artinya uang dan flow yang artinya aliran. Jadi secara singkat Cash Flow adalah aliran uang. Berarti Cash Flow adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan dalam satu periode.
Menurut PSAK No.2 (2002 : 5) Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh peusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu (biasanya satu tahun buku).
Hal yang harus diperhatikan dalam cash flow adalah memahami fungsi yang dimiliki suatu perusahaan itu, kapan perusahaan menyimpan uangnya dan kapan perusahaan menginvestasikan uangnya untuk menghasilkan keuntungan besar.
2.Fungsi Cash Flow
  Fungsi dari cash flow secara umum yaitu melihat aliran uang yang terjadi pada berbagai waktu. Maksudnya uang pada waktu/periode mempunyai nilai yang berbeda. Contohnya pada periode awal nominal uang kita sebesar Rp. 100000,00. Akan tetapi pada periode kedua dan seterusnya nominal uang kita belum tentu sebesar Rp. 100000,00. Mungkin nominal uang kita naik atau turun seiring bertambahnya waktu. Oleh karena itu cash flow memberikan gambaran nilai uang Rp. 1000000,00 pada periode dan seterusnya, apakah nilai nominalnya naik atau turun seiring bertambahnya waktu.
Cash flow mempunyai 3 fungsi lainnya, yaitu:
  1. Fungsi likuiditas yaitu dana yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal.
  2. Fungsi anti inflasi, dana yang disimpan yang bertujuan untuk menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
  3. Fungsi capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan / perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang.
Aliran uang yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu:
  • Initial Cash Flow (Aliran uang awal) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dan lain-lain. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow).
  • Operational Cash Flow (Aliran uang operasional) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh karena itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
  • Terminal Cash Flow (Aliran uang akhir) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.
Cash flow mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan  lain:
  • Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam cash flow hanya yang bersifat tunai.
  • Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel.
  • Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus uang masuk dan keluar yang seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan terfokus pada budget uang misalnya; kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya customer dalam memenuhi kewajibanya
3. Penyusunan Cash Flow
Ada empat langkah dalam penyusunan cash flow, yaitu :
  • Menentukan minimum uang. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
  • Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
  • Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.
Cara lain dalam penyusunan cash flow adalah:
  • Membuat garis horizontal menunjukkan skala waktu
img_2040
  • Membuat tanda panah keatas jika menyatakan penerimaan atau inflow (+).
unduhan
  • Membuat tanda panah keatas jika menyatakan pengeluaran atau outflow (-).
    unduhan-1
  • Cash flow dapat dilihat dari pihak siapa saja, karena masuk pada peminjam = keluar bagi pemberi.
    unduhan-2
    P (Present) adalah nilai uang pada saat dimulai proyek (pada saat sekarang) yaitu pembayaran yang hanya berlangsung hanya sekali pada tahun ke-0.
unduhan-3
F (Future) adalah pembayaran pada saat periode yang akan dating yaitu pembayaran yang akan datang yaitu pembayaran yang hanya berlangsung sekali pada tahun ke –n (sembarang).
unduhan-4
A (Annual) adalah pembayaran seri (tabungan) yaitu pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun dalam jumlah yang sama besar dilakukan tahun pertama hingga tahun ke –n sebesar A.
unduhan-5
Gradien naik adalah pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun naik yang sama secara seragam.
unduhan-6
Gradien turun pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun naik yang menurun secara seragam.
4.Perhitungan Cash Flow
1.Saya mendepositokan sebesar $3500 dengan bunga 9%. Berapa jumlah uang saya pada akhir tahun ke -7 serta buat diagram cash flownya ?
Solusi:
Diketahui : P = $3500
i% =9%
n = 5 tahun
ditanya : F…?
  Cash flow diagram?
Jawab:
Cash flow diagram:
unduhan-7
F….?
Cara pertama dengan menggunakan notasi perhitungan standar:
F = P (F/P ; i% ; n)
F = $3500 (F/P ; 9% ; 7)
F = P (1+i%)^n
F = $3500 (1+9%)^7
F = $3500 (1+0,09)^7
F = $3500 (1,09)^7
F = $3500 (1,828)
F = $6398
Cara kedua dengan menggunakan tabel suku bunga**:
F = P (F/P ; i% ; n)
F = $3500 (F/P ; 9% ; 7)
F = $3500 (1,828**)
F = $6398
2.Putri adalah pemegang polis asuransi beasiswa. Tiap bulan biayanya sebesar $100 selama 13 tahun. Berapa
seharusnya uang yang putri terima jika bunganya sebesar 20% per tahun?
Solusi :
Diketahui : A = $100 x 12 bulan = $1200
i% =20%
n = 13 tahun
ditanya : F…?
   Cash flow diagram?
Jawab:
Cash flow diagram:
unduhan-8
F….?
Cara pertama dengan menggunakan notasi perhitungan standar:
F = A (F/A ; i% ; n)
F = $1200 (F/A ; 20% ; 13)
F = A [(1+i%)^n -1] / i%
F = $1200 [(1+20%)^13 -1] / 20%
F = $1200 [(1+0,20)^13 -1] / 0,20
F = $1200 [(1,20)^13 -1] / 0,20
F = $1200 [10,699 -1] / 0,20
F = $1200 [9,699] / 0,20
F = $11639,185 / 0,20
F = $58196
Cara kedua dengan menggunakan tabel suku bunga**:
F = A (F/A ; i% ; n)
F = $1200 (F/A ; 20% ; 13)
F = $1200 (48,497**)
F = $58196