Selasa, 19 April 2016

TEMPAT DESTINASI

                           JALAN-JALAN

Seperti yang kita tahu bahwa begitu banyak kekayaan dan keindahan alam di Negeri Indonesia ini. Salah satunya ialah tempat yang menurut saya sendiri paling berkesan selama hidup saya pas jalan-jalan ke curug cilember  Curug Cilember atau Curug 7 Cilember terletak di Desa Jogjogan Kecamatan Cipayung Bogor. Curug ini merupakan salah satu dari air terjun yang memiliki pesona keindahan. Alamnya sangat menyegarkan, asri dan sejuk.Perjalanan untuk mencapai curug ini dapat ditempuh melalui perjalanan dari Jakarta. Waktu tempuhnya sekitar 2,5 jam untuk perjalanan dengan kendaraan sepeda motor. Sedangkan dengan mobil membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk mencapai lokasi.

 Dari arah Jakarta, perjalanan dilanjutkan menuju Puncak, tepatnya di daerah Cipayung. Setelah Cimory dan Taman Matahari, Anda akan melihat plang hijau penunjuk arah menuju Curug 7 Cilember. Traveler pun tinggal mengikuti petunjuk tersebut. Namun, agar tidak salah jalan, ada baiknya bertanya ke penduduk sekitar.

 Lokasi curug ini juga mudah dijangkau karena infrastruktur menuju lokasi cukup baik dengan jalan beraspal, meski jalannya cukup sempit. Untuk mencapai air terjun, wisatawan akan menemui jalan masuk yang menanjak dan terus menanjak hingga ditemukan pintu gerbang Curuh Cilember.Begitu sampai, kabut tipis pun terlihat di atas pegunungan nan hijau. Kehadirannya seolah mengundang pelancong untuk segera sampai ke tujuan dan ikut bercengkerama dengan mereka.

 Di pintu masuk tersedia lokasi parkir yang cukup nyaman. Ada yang menampung mobil dan motor. Namun, lokasi parkir mobil dan motor berbeda.Bagi pengendara motor yang ingin parkir tanpa menginap dan menitip helm dikenakan tarif Rp 10 ribu untuk sekali parkir. Selesai? Belum, masih belum lengkap kalau belum berpose di pintu masuk Cilember.Setelah berpose sejenak, maka perjalanan dilanjutkan dengan membeli karcis masuk. Untuk akhir pekan, biaya masuknya Rp 12 ribu/orang. Harga ini sudah termasuk asuransi kecelakaan.

 Sayangnya, sinyal ponsel di lokasi Curug Cilember lumayan susah dan kadang blank sama sekali. Namun bagi yang terbiasa eksis di jejaring sosial jangan kuatir, karena pengelola menyediakan area hotspot sekitar curug. Ini pun cukup membantu bagi para pengakses internet dengan mudah.Lepas loket penjualan karcis, Anda langsung dihadapkan dengan pintu masuk. Gemericik suara air pegunungan pun langsung terdengar. Udara sejuk menambah suasana semakin sejuk.

 Seketika, hilang semua penat yang terjadi selama perjalanan dan digantikan dengan suasana yang segar. Bagi pecinta fotografi ini merupakan salah satu surga karena dapat memotret keindahan alamnya yang masih alami. Tak ketinggalan jernihnya air yang mengalir melalui alur di sela-sela bebatuan. Filosofi Slow Speed bagi fotografer menjadi alasan utama untuk memasuki area ini karena terdapat banyak spot yang dapat di pakai untuk memotret.

 Sebelum memasuki area Curug 7 dan selepas pintu masuk, pengunjung dimanjakan dengan jalanan yang sudah rapi dan bukan jalan tanah. Di dalam area tersebut juga disewakan tenda untuk berteduh. Biasanya, bagi beberapa petualang tenda ini digunakan untuk menginap dengan diselingi api unggun.Pohon pinus yang menjulang tinggi sepanjang perjalanan menuju Curug 7 turut menambah indahnya pemandangan. Seolah tak bosan memandang dan melihatnya dengan kesejukan alamnya. Hijau dan sejuk.

 Ketika saya datang, cuaca di sekitar Cilember sering di selimuti kabut tipis yang kerapkali turun. Hanya saja kabut ini datang tiba-tiba dan menghilang lagi, rupanya sekadar lewat saja.Jika datang ketika hujan, kabut yang turun bisa lebih banyak lagi. Bahkan, Anda bisa tidak melihat pepohonan saking tebalnya kabut. Kita pun dibawa seolah-olah sedang mendaki gunung yang tinggi.

 Bagi sebagian orang, turunnya kabut cukup menakutkan karena jarak pandang yang terbatas membuat imaginasi kita langsung sirna. Rasa takut segera menghampiri, namun ketakutan tersebut segera sirna ketika kabut tersebut lewat. Suasana temaram akibat kabut pun seketika kembali cerah. Rasa takut pun berubah menjadi rasa optimis. Optimis untuk menggali lagi lebih dalam keindahan curug.Sesampai di Curug 7 rasanya, belum lengkap kalau kaki tidak masuk ke dalamair. Dingin, airnya terasa sedingin es. Airnya begitu jernih, khas air pegunungan.Tak kuasa tangan pun mengambilkan air untuk dibasuhkan ke muka. Sungguh segar seluruh tubuh dibuatnya. Penat dan capai selama dalam perjalanan terbayar sudah.

 Cuaca di sekitar Curug 7 juga kerap sekali diselimuti oleh kabut tipis yang kadang-kadang turun. Apalagi ketika cuaca sedang hujan, maka kabut akan turun lebih banyak. Hal ini menambah suasana sejuk dan nyaman di hati. Kesejukan yang mampu menghunjam kedalam hati sanubari. Tenang, damai di buatnya.Di lokasi Curug 7 juga di sediakan penyewaan tenda bagi yang ingin sekalian camping tak jauh dari pintu masuk Curug.  Tidak perlu kuatir dengan area sanitasi karena sudah tersedia toilet. Meski begitu, Anda juga bisa mencoba mandi dan berendam dibawah Curug 7 dengan airnya yang jernih.

 Di Cilember, sebenarnya terdapat 7 curug. Namun kekuatan fisik untuk menyusuri satu persatu perlu dipertimbangkan mengingat jalannya yang terus menanjak.Setelah kita mencapai Curug 7, agak ke atas ada Curug 6. Namun saat ini jalan untuk menuju Curug 6 sudah ditutup mengingat medannya yang cukup sulit untuk mencapai Curug 6.Pengunjung biasanya langsung menuju ke Curug 5 yang tak kalah indahnya. Di sekitar Curug 5 pengunjung yang tidak membawa bekal juga tidak perlu kuatir. Di sana sudah tersedia warung tempat menjual gorengan sehingga ketika kita lapar dapat membelinya disitu.Kalau mau kita telusuri curug satu per satu, rasanya tidaklah mudah. Di atas Curug 5 terdapat peringatan jika ingin menuju curug berikutnya untuk meminta ijin dulu ke pengelola.Perjalanan saya sendiri berhenti sampai di curug 5. Saya pun mencoba untuk berpuas diri sambil melihat pemandangan sekitar yang pada saat itu dalam kondisi berkabut sehabis turun hujan.

Jadi, kapan lagi kita kunjungi objek wisata di sekitar kita. Tidak perlu mahal, kenali dan cintai objek sekitar kita.

SYAIR CINTA

KU TAK PERCAYA CINTA

Terlepas dari dia, jatuh pada hatimu
Sayang, Tuhan tak memberi banyak waktu pada kita
Tak bisa jaga hatiku , terlalu egois hidupmu
Dan maaf, tak bisa bersama yang menggadang-gadangkan kebebasan mutlak
Berkomitmen bersama, setiap individu memiliki kepedualian
Meski bebas melakukan kegiatanmu, kau tak bisa injak perasaanku
Berharap lebih baik, aku percayakan hatiku
Aku buta, aku belum menemukan yang tepat
Aku memang hidup untuk masa depanmu, tapi bukan buta tuli
Itu masa lalu, tidak semuanya baik
Tapi, menutup rapat masa laluapakah hubungan kita baik
Kamu salah...
Seseorang memilih sendiri, bukan tak ada yang dalam hatinya
Hanya mungkin, dia kecewa berharap lebih
Jujur saja, aku sudah kembali lelah
Seseorang tidak lagi percaya cinta itu ada
Aku kenyang kekecewaan, cukup sampai disini
bunga layu

Mereduksi Terorisme Di Kalangan Mahasiswa

Mereduksi Terorisme Di Kalangan Mahasiswa

Di awal tahun 2016 Indonesia di gemparkan dengan serentetan peristiwa berupa sedikitnya enam ledakan, dan juga penembakan di daerah sekitar Plaza Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia pada tanggal 14 Januari 2016. Ledakan terjadi di dua tempat, yakni daerah tempat parkir Menara Cakrawala, gedung sebelah utara Sarinah, dan sebuah pos polisi di depan gedung tersebut. Sedikitnya delapan orang (empat pelaku penyerangan dan empat warga sipil) dilaporkan tewas dan 24 lainnya luka-luka akibat serangan ini.
Selain dengan kejadian tersebut masih banyak lagi kejadian yang hamper serupa di berbagai belahan dunia, disini ditemukan suatu fakta bahwa perekretutan calon pelaku terorisme rata-rata di ambil dari kalangan Universitas. Banyak kejadian pelaporan orang hilang dikalangan Universitas setelah di selidiki bahwa orang hilang tersebut sebenarnya tidak hilang namun ikut dalam suatu organisasi yang menyimpang ke arah terorisme.
Pendapat saya orang-orang yang terpengaruh ke dalam organisasi menyimpang  sebenarnya tidak ingin menimbulkan aksi-aksi terorisme, mungkin mereka hanya ingin menyampaikan ide dan pendapat ke pemerintah tentang masalah yang ada di Indonesia ini akan tetapi mereka bingung mau menyampaikan kemana dan lewat mana dan akhirnya mereka berfikir untuk masuk ke suatu organisasi namun salah masuk ke organisasi.


Mungkin solusi yang bisa di lakukan oleh pihak pemerintah dan Universitas ialah dengan lebih mendukung suatu organisasi resmi yang ada di ruang lingkup Universitas, bukan hanya mendukung tapi pihak-pihak terkait harus lebih bisa menerima aspirasi yang ada dari kalangan Mahasiswa/i. dengan begitu paling tidak MUNGKIN bisa mereduksi sedikit dengan adanya terorisme di kalangan Mahasiswa/i.

CERITA WAYANG


Ringkasan Cerita Mahabarata




Kisah Mahabharata diawali dengan  pertemuan Raja Duswanta dengan Sakuntala. Raja Duswanta adalah seorang  raja besar dari Chandrawangsa keturunan Yayati, menikahi Sakuntala dari  pertapaan Bagawan Kanwa, kemudian menurunkan Sang Bharata. Sang Bharata menurunkan Sang Hasti, yang kemudian mendirikan sebuah  pusat pemerintahan bernama Hastinapura. Sang Hasti menurunkan Para Raja  Hastinapura. Dari keluarga tersebut, lahirlah Sang Kuru, yang menguasai  dan menyucikan sebuah daerah luas yang disebut Kurukshetra. Sang Kuru menurunkan Dinasti Kuru  atau Wangsa Kaurawa. Dalam Dinasti tersebut, lahirlah Pratipa, yang  menjadi ayah Prabu Santanu, leluhur Pandawa dan Kurawa
Prabu Santanu adalah seorang raja mahsyur dari garis keturunan Sang  Kuru, berasal dari Hastinapura. Ia menikah dengan Dewi Gangga yang  dikutuk agar turun ke dunia, namun Dewi Gangga meninggalkannya karena  Sang Prabu melanggar janji pernikahan. Hubungan Sang Prabu dengan Dewi  Gangga sempat membuahkan 7 anak, akan tetapi semua ditenggelamkan ke laut Gangga oleh Dewi Gangga dengan alasan semua sudah terkena kutukan. Akan tetapi kemudian anak ke 8 bisa diselamatkan oleh Prabu Santanu yang diberi nama Dewabrata. Kemudian Dewi Ganggapun pergi meninggalkan Prabu Santanu. Nama Dewabrata diganti menjadi Bisma karena ia melakukan bhishan pratigya yaitu sumpah untuk membujang selamanya dan tidak akan mewarisi tahta  ayahnya. Hal itu dikarenakan Bisma tidak ingin dia dan keturunannya  berselisih dengan keturunan Satyawati, ibu tirinya.

KULINER

             KULINER


       waktu liburan ke yogyakarta saya menghhampiri pas mau sarapan saya menghampiri salah satu tempat makanan yang ramai oleh pengunjung makanan tersebut bernama soto pak marto soto ini pusatnya cuma ada di yogya soto ini terdiri dari kuahnya bening,segar,dan potongan daging yang besar.

      soto pak marto ini adalah tempat yang pas untuk kalian yang belum tau untuk sarapan pagi dengan menu yang hangat. Dan Lokasinya berada tak jauh dari Plengkung Gading. Begitu sampai kalian akan disambut dengan aroma gurih khas kuah soto yang lezat. Kalian bisa pesan soto campur, pisah, atau bahkan ingin tambah iso bacem dan babat bacem juga bisa! Harga untuk Soto Pak Marto di sini dihargai mulai IDR 9 ribu rupiah. Iso, babat, dan berbagai jeroan sapi lain dihargai 10 ribu rupiah satu piring kecil. Dan harga pun bersahabat untuk kalangan mahasiswa hhhheee :D