JALAN-JALAN
Seperti yang kita tahu bahwa begitu banyak kekayaan dan keindahan
alam di Negeri Indonesia ini. Salah satunya ialah tempat yang menurut saya
sendiri paling berkesan selama hidup saya pas jalan-jalan ke curug cilember Curug Cilember atau Curug 7 Cilember terletak di Desa Jogjogan Kecamatan
Cipayung Bogor. Curug ini merupakan salah satu dari air terjun yang
memiliki pesona keindahan. Alamnya sangat menyegarkan, asri dan sejuk.Perjalanan
untuk mencapai curug ini dapat ditempuh melalui perjalanan dari
Jakarta. Waktu tempuhnya sekitar 2,5 jam untuk perjalanan dengan
kendaraan sepeda motor. Sedangkan dengan mobil membutuhkan waktu sekitar
1,5 jam untuk mencapai lokasi.
Dari arah Jakarta, perjalanan
dilanjutkan menuju Puncak, tepatnya di daerah Cipayung. Setelah Cimory
dan Taman Matahari, Anda akan melihat plang hijau penunjuk arah menuju
Curug 7 Cilember. Traveler pun tinggal mengikuti petunjuk tersebut.
Namun, agar tidak salah jalan, ada baiknya bertanya ke penduduk sekitar.
Lokasi
curug ini juga mudah dijangkau karena infrastruktur menuju lokasi cukup
baik dengan jalan beraspal, meski jalannya cukup sempit. Untuk mencapai
air terjun, wisatawan akan menemui jalan masuk yang menanjak dan terus
menanjak hingga ditemukan pintu gerbang Curuh Cilember.Begitu
sampai, kabut tipis pun terlihat di atas pegunungan nan hijau.
Kehadirannya seolah mengundang pelancong untuk segera sampai ke tujuan
dan ikut bercengkerama dengan mereka.
Di pintu masuk tersedia
lokasi parkir yang cukup nyaman. Ada yang menampung mobil dan motor.
Namun, lokasi parkir mobil dan motor berbeda.Bagi pengendara
motor yang ingin parkir tanpa menginap dan menitip helm dikenakan tarif
Rp 10 ribu untuk sekali parkir. Selesai? Belum, masih belum lengkap
kalau belum berpose di pintu masuk Cilember.Setelah berpose
sejenak, maka perjalanan dilanjutkan dengan membeli karcis masuk. Untuk
akhir pekan, biaya masuknya Rp 12 ribu/orang. Harga ini sudah termasuk
asuransi kecelakaan.
Sayangnya, sinyal ponsel di lokasi Curug
Cilember lumayan susah dan kadang blank sama sekali. Namun bagi yang
terbiasa eksis di jejaring sosial jangan kuatir, karena pengelola
menyediakan area hotspot sekitar curug. Ini pun cukup membantu bagi para
pengakses internet dengan mudah.Lepas loket penjualan karcis,
Anda langsung dihadapkan dengan pintu masuk. Gemericik suara air
pegunungan pun langsung terdengar. Udara sejuk menambah suasana semakin
sejuk.
Seketika, hilang semua penat yang terjadi selama
perjalanan dan digantikan dengan suasana yang segar. Bagi pecinta
fotografi ini merupakan salah satu surga karena dapat memotret keindahan
alamnya yang masih alami. Tak ketinggalan jernihnya air yang mengalir
melalui alur di sela-sela bebatuan. Filosofi Slow Speed bagi fotografer
menjadi alasan utama untuk memasuki area ini karena terdapat banyak spot
yang dapat di pakai untuk memotret.
Sebelum memasuki area Curug 7
dan selepas pintu masuk, pengunjung dimanjakan dengan jalanan yang
sudah rapi dan bukan jalan tanah. Di dalam area tersebut juga disewakan
tenda untuk berteduh. Biasanya, bagi beberapa petualang tenda ini
digunakan untuk menginap dengan diselingi api unggun.Pohon pinus
yang menjulang tinggi sepanjang perjalanan menuju Curug 7 turut
menambah indahnya pemandangan. Seolah tak bosan memandang dan melihatnya
dengan kesejukan alamnya. Hijau dan sejuk.
Ketika saya datang,
cuaca di sekitar Cilember sering di selimuti kabut tipis yang kerapkali
turun. Hanya saja kabut ini datang tiba-tiba dan menghilang lagi,
rupanya sekadar lewat saja.Jika datang ketika hujan, kabut yang
turun bisa lebih banyak lagi. Bahkan, Anda bisa tidak melihat pepohonan
saking tebalnya kabut. Kita pun dibawa seolah-olah sedang mendaki gunung
yang tinggi.
Bagi sebagian orang, turunnya kabut cukup
menakutkan karena jarak pandang yang terbatas membuat imaginasi kita
langsung sirna. Rasa takut segera menghampiri, namun ketakutan tersebut
segera sirna ketika kabut tersebut lewat. Suasana temaram akibat kabut
pun seketika kembali cerah. Rasa takut pun berubah menjadi rasa optimis.
Optimis untuk menggali lagi lebih dalam keindahan curug.Sesampai
di Curug 7 rasanya, belum lengkap kalau kaki tidak masuk ke dalamair.
Dingin, airnya terasa sedingin es. Airnya begitu jernih, khas air
pegunungan.Tak kuasa tangan pun mengambilkan air untuk
dibasuhkan ke muka. Sungguh segar seluruh tubuh dibuatnya. Penat dan
capai selama dalam perjalanan terbayar sudah.
Cuaca di sekitar
Curug 7 juga kerap sekali diselimuti oleh kabut tipis yang kadang-kadang
turun. Apalagi ketika cuaca sedang hujan, maka kabut akan turun lebih
banyak. Hal ini menambah suasana sejuk dan nyaman di hati. Kesejukan
yang mampu menghunjam kedalam hati sanubari. Tenang, damai di buatnya.Di
lokasi Curug 7 juga di sediakan penyewaan tenda bagi yang ingin
sekalian camping tak jauh dari pintu masuk Curug. Tidak perlu kuatir
dengan area sanitasi karena sudah tersedia toilet. Meski begitu, Anda
juga bisa mencoba mandi dan berendam dibawah Curug 7 dengan airnya yang
jernih.
Di Cilember, sebenarnya terdapat 7 curug. Namun kekuatan
fisik untuk menyusuri satu persatu perlu dipertimbangkan mengingat
jalannya yang terus menanjak.Setelah kita mencapai Curug 7, agak
ke atas ada Curug 6. Namun saat ini jalan untuk menuju Curug 6 sudah
ditutup mengingat medannya yang cukup sulit untuk mencapai Curug 6.Pengunjung
biasanya langsung menuju ke Curug 5 yang tak kalah indahnya. Di sekitar
Curug 5 pengunjung yang tidak membawa bekal juga tidak perlu kuatir. Di
sana sudah tersedia warung tempat menjual gorengan sehingga ketika kita
lapar dapat membelinya disitu.Kalau mau kita telusuri curug
satu per satu, rasanya tidaklah mudah. Di atas Curug 5 terdapat
peringatan jika ingin menuju curug berikutnya untuk meminta ijin dulu ke
pengelola.Perjalanan saya sendiri berhenti sampai di curug 5.
Saya pun mencoba untuk berpuas diri sambil melihat pemandangan sekitar
yang pada saat itu dalam kondisi berkabut sehabis turun hujan.
Jadi, kapan lagi kita kunjungi objek wisata di sekitar kita. Tidak perlu mahal, kenali dan cintai objek sekitar kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar